Langsung ke konten utama

TENTANG KAMI



Dakwah Ekonomi syariah harus mampu digemakan dan dikembangkan dikampus !


Semangat itulah yang melatarbelakangi lahirnya semangat pembentukan KSEI (kelompok Studi Ekonomi Islam) tahun 2002 di Jurusan Ekonomi FIS Universitas Negeri Semarang (UNNES) sangat wajar ketika pemikiran itu bergulir karena dari kampuslah akan lahir generasi-generasi yang kompeten secara keilmuan, yang sangat dibutuhkan bagi perkembangan Ekonomi syariah kedepannya.

Lahir dari rahim EKSIS (Ekonomi Studi Islam) yang kemudian menjadi BSO (Badan Semi Otonom) HIMA EKONOMI di tahun 2002, KSEI kini mengalami perkembangan yang cukup signifikan secara nama dan pengaruhnya bagi mahasiswa UNNES. Tentunya sokongan dari semua pihak mewarnai cepatnya perkembangan KSEI di Unnes ini yaitu dari internal maupun eksternal, secara internal KSEI menjadi besar karena ciri dan wilayah kerja yang khas, yaitu ekonomi Islam, selain itu juga karena niat ikhlas yang mendasari semangat perjuangan para pengusung di masa-masa awal. Sementara dari eksternal adalah dorongan itu lahir dari berbagai lini yaitu : birokrat, praktisi dan FoSSEI (Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam) Indonesia. Alhamdulillah perjuangan selama 13 tahun ini, kini KSEI telah melahirkan pejuang-pejuang yang siap membantu KSEI kapan pun. Pada saat ini KSEI berbentuk UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) di bawah Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.


Berikut ini adalah nama-nama presiden KSEI selama 13 periode kepengurusan :
  1. Presiden KSEI FE Unnes 2002-2003 : Muhammad Wahyudi (Pendidikan Akuntansi)
  2. Presiden KSEI FE Unnes 2003-2004 : Teguh Prasetyo (Pendidikan Koperasi)
  3. Presiden KSEI FE Unnes 2004-2005 : M. Syebil (Manajemen)
  4. Presiden KSEI FE Unnes 2005-2006 : Syaiful Bahri (Akuntansi)
  5. Presiden KSEI FE Unnes 2006-2008 : Syaiful Bahri (Akuntansi)
  6. Presiden KSEI FE Unnes 2008-2009 : Azwar Anas (Akuntansi)
  7. Presiden KSEI FE Unnes 2009-2010 : Jamaludin (Pendidikan Koperasi)
  8. Presiden KSEI FE Unnes 2010-2011 : Romadhonna  (Pendidikan Koperasi)
  9. Presiden KSEI FE Unnes 2011-2012 : Muhimul Anam (Pendidikan Administrasi Perkantoran)
  10. Presiden KSEI FE Unnes 2012-2013 : Syahirin (Pendidikan Administrasi Perkantoran)
  11. Presiden KSEI FE Unnes 2013-2014 : Achmad Furqon ( Akuntansi)
  12. Presiden KSEI FE Unnes 2014-2015 : Slamet ( Manajemen)
  13. Presiden KSEI FE Unnes 2015-2016 : Agustiya Nur Pratama (Manajemen)
  14. Presiden KSEI FE Unnes 2016-2017 : 
  15. Presiden KSEI FE Unnes 2017-2018 : Muhammad Khusnul Arrosid (Ekonomi Pembangunan)
  16. Presiden KSEI FE Unnes 2018-2019 : Ahmad Bukhori (Ekonomi Pembangunan)
  17. Presiden KSEI FE Unnes 2019-2020 : Zainul Arifin
  18. Presiden KSEI FE Unnes 2020-2021 : Muhammad Arrizqunnafi' 'Abdillah (Akuntansi)
  19. Presiden KSEI FE Unnes 2021-2022 : Varian Geraldy (Akuntansi)
  20. Presiden KSEI FE Unnes 2022-2023 : Nur Ayiyah (Pendidikan Akuntansi)
  21. Presiden KSEI FE Unnes 2023-2024 : Abdurrahman (Manajemen)

Sekretariat :
Gedung C6 Lt. 3 FE UNNES Sekaran Gunungpati Semarang 50229
kseifeunnes01@gmail.com
08995095765 (Abdurrahman)


Komentar

Unknown mengatakan…
belum up to date kak,
KSEI_Unnes mengatakan…
iya kak, terima kasih sudah mengingatkan ;)
Unknown mengatakan…
belum up date kak?
Ahmad Bukhori mengatakan…
Segera update yuk
Unknown mengatakan…
ayo di upddate..hwhw

Postingan populer dari blog ini

PENDEKATAN DALAM MENGEMBANGKAN AKUNTANSI SYARIAH

PENDEKATAN DALAM MENGEMBANGKAN AKUNTANSI SYARIAH Pendekatan Induktif Berbasis Akuntansi Kontemporer Pendekatan   ini   biasa   disingkat   dengan   pendekatan      induktif,      yang dipelopori   oleh   AAOIFI   (Accounting   and   Auditing   Organization   for   Islamic Financial Institution). Pendekatan ini menggunakan tujuan akuntansi keuangan Barat yang sesuai dengan organisasi bisnis Islam dan mengeluarkan bagian yang bertentangan dengan ketentuan syariah. Argumen yang mendukung pendekatan ini menyatakan bahwa pendekatan ini dapat diterapkan dan relevan dengan intitusi yang   memerlukannya.   Selain   itu,   pendekatan   ini   sesuai   dengan   prinsip   ibaha (boleh)   yang   menyatakan   bahwa   segala   sesuatu   yang   terkait   dalam   bidang muamalah boleh dilakukan sepanjang...

Riba dalam Perspektif non-Muslim

                 Meskipun istilah riba disebut di dalam Al-Qur’an, namun istilah tersebut tidak terdapat penjelasan secara detail dalam praktik Rasulullah SAW. Hal ini didasarkan atas dua alasan. Pertama, bahwa ayat yang berkaitan dengan riba diturunkan pada akhir kehidupan Rasulullah SAW sehingga tidak banyak contoh kasus orang-orang yang bertanya kepada Rasulullah SAW tentang istilah tersebut. Kedua, riba merupakan istilah yang telah mapan dan terkenal pada saat pewahyuannya dan karena itu Rasulullah tidak merasa adanya kebutuhan akan penjelasan atau elaborasi lebih lanjut. Secara literal, riba merupakan istilah dalam bahasa Arab yang berarti kelebihan, tambahan. Kata kerja yang berkaitan dengan kata ini berarti; meningkatkan, melipatgandakan, melebihkan, mengambil lebih dari yang seharusnya, atau melakukan praktik peminjaman uang dengan tingkat bunga tinggi. Menurut Lane, istilah riba bermakna:      ...

HUBUNGAN PERADABAN ISLAM DENGAN BUKU PACIOLI

HUBUNGAN PERADABAN ISLAM DENGAN BUKU PACIOLI Sejak abad VIII, Bangsa Arab berlayar sepanjang pantai Arabi dan India, singgah di Italia dan menjual barang dagangan yang mewah yang tidak diproduksi oleh Eropa. Buku Pacioli di dasarkan pada tulisan Leonard of Piza, orang Eropa pertama yang menerjemahkan buku Algebra (pada saat itu ditulis dalam bahasa Arab), yang berisikan dasar-dasar mengenai bookkeeping. Bookkeeping sebenarnya telah dipraktekkan pertama kali oleh para pedagang dan berasal dari Mesir.   Pada   akhir   abad   XV,   Eropa   mengalami   standstill   dan   tidak   dapat ditemukan adanya kemajuan yang berarti dalam metode akuntansi.              Istilah    Zornal    (sekarang   journal)    telah    lebih    dahulu    digunakan    oleh kekhalifahan Islam dengan Istilah Jaridah untuk buku catatan...