Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

Sukuk Makin Diminati Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sukuk semakin diminati pasar dunia. Sukuk semakin berkembang tidak hanya di negara mayoritas Muslim.  Hal itu disampaikan H.E. Datuk Dr. Awang Adek Bin Hussin, Duta besar Malaysia yang berbicara tentang pertumbuhan pasar modal Syariah dalam konferensi yang diadakan di the National Press Club of Washington, pekan lalu. Konferensi yang diadakan selama dua hari bertajuk 'ASEAN Islamic Finance Conference' ini merupakan pertemuan antara Kedutaan besar Malaysia bersama lebih dari 50 pemimpin bisnis pasar modal Islam terkemuka dan pemimpin bisnis Amerika Serikat. Hussin mengungkapkan Perdana Menteri Inggris David Cameron mengumumkan rencananya untuk membuat Inggris sebagai pusat keuangan penting obligasi syariah (sukuk) di negara-negara Barat. Hal itu dinilai akan menjadikan obligasi syariah semakin berkembang.  Ia menerangkan apayang membedakan sukuk dari obligasi konvensional adalah risikonya yang rendah. Persentase pendapatan dinilai l

Independensi Auditor Syariah

Seberapa independen auditor syariah dibandingkan konvensional? Berikut resume dan review dari  The Independence of Religious and External Auditors: The Case of Islamic Banks karya  Rifaat Ahmed Abdel Karim  (Faculty of Commerce, Economics and Political Science, Kuwait University, Kuwait).  Nur Kayati ,  Mahasiswi STEI SEBI Depok, Semester VII Jurusan Akuntansi   Syariah  membuat tulisan ini untuk pembaca  MySharing .              Pada dasarnya auditor independen diperlukan untuk memberikan tingkat kepercayaan pada sebuah laporan keuangan. Sehingga mampu meningkatkan kepercayaan bagi pengguna laporan keuangan. Pada penelitian tersebut penulis bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan independensi auditor syariah dengan auditor eksternal. Karakteristik Bank Syariah Seluruh aktivitas transaksi keuangan diatur oleh syariah Islam. Tomkins dan Karim (1987) menunjukkan bahwa aturan syariah Islam mempengaruhi budaya bisnis dan menyoroti perbedaan antara praktik bisnis Islam

Roadshow Keuangan Syariah di Oxford

Masyarakat Ekonomi Syariah United Kingdom (MES-UK) bersama ACT dan Pengajian Oxfordshire and Swindon, UK mengadakan Roadshow “Mengenal Keuangan Syariah Lebih Dekat”, di kampus University of Oxford, 18 Oktober 2015. Acara ini berlangsung mulai pukul 2 hingga 3pm GMT dan dihadiri sekitar 20 orang WNI yang terdiri dari mahasiswa dan pekerja yang tinggal di Oxfordshire and Swindon. Dari laman resmi  MES UK , dijelaskan, acara diisi dengan pemaparan materi dan diskusi ini berlangsung atraktif. Sebagaimana yang disampaikan oleh Ibu Yani Sampurno yang saat ini bekerja di BBC Oxford: “Acara yang sangat berguna dengan cara pembahasan yang menarik. Secara pribadi banyak hal yang saya pelajari dari roadshow Ekonomi Syariah ini. Sebagai sesama umat Islam, saya merasa perlu membantu memasyarakatkan Ekonomi Syariah ini sehingga Ekonomi Syariah bisa maju dan mampu bersaing dengan Ekonomi konvensional yang ada sekarang.” Hal senada juga diungkap oleh Saudara Rahmat Mulyawan, Mahasiswa S3 di

Tabligh Akbar dan KSEI Goes to School 2015

Assalamu’alaikum teman-teman semuaaa!!! Bagaimana kabarnya? Maafkan admin yang telat memposting kegiatan TA dan KGS 2015 :’) Kira-kira kegiatan TA dan KGS kemarin seperti apa ya? Yuk disimak :) Seperti kegiatan SRA, Tabligh Akbar (TA) dan juga KSEI Goes to School (KGS) erupakan acara tahunan yang diselenggarakan KSEI FE Unnes yang tergabung dalam kegiatan SECMENT (Sharia Economic Moment). Tabligh Akbar dilaksanakan pada 23 Oktober 2015 di Dusun Muntal, Desa Ngijo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Kegiatan ini dimulai dengan kegiatan Pawai Obor yang diiringi dengan Marching Band pukul 19.00 WIB yang dimainkan oleh anak-anak MI dan dusun sekitar. Acara Pawai Obor dan Marching Band berakhir pada pukul 20.00 dan dilanjutkan dengan Pengajian . Tujuan pengajian tersebut yakni untuk mensyiarkan ekonomi Islam bagi warga Dusun Muntal sekaligus memperingati Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1437 H yang jatuh pada tanggal 14 Oktober 2015. Pengajian tersebut berlangsung hingga pukul 24

Sekolah Pasar Modal Syariah 2015

 Perkembangan pasar modal syariah Indonesia terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Index Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang dipublikasikan oleh OJK pada Desember 2014, kapitalisasi pasar saham syariah mencapai Rp2.917,96 triliun atau 56,34% dari total kapitalisasi pasar seluruh saham sebesar Rp5.179,39 triliun. Jika dibandingkan kapitalisasi pasar saham ISSI pada akhir tahun 2013 sebesar Rp2.557,85 triliun, maka ditahun 2014 ini mengalami peningkatan sebesar 14,08%. Hal serupa juga terjadi di Jakarta Islamic Index (JII)  yang mengalami peningkatan sebesar 15,42% jika dibandingkan dengan kapitalisasi pasar saham JII pada akhir tahun 2013 sebesar Rp1.672,10 triliun. Namun demikian, perkembangan tersebut perlu diimbangi dengan tingkat pemahaman baik oleh masyarakat. Hal ini mengingat bahwa tingkat literasi seputar pasar modal syariah yang masih rendah sehingga diperlukan kerja keras untuk meningkatkan pemahaman yang baik tentang pasar modal syariah kepada masyarakat khu