Langsung ke konten utama

Crowdfunding Syariah Ini Sukses Raup 362 Juta USD

foto:hirespace.com
Platform crowdfunding (urun dana) syariah Singapura EthisCrowd sukses meraup dana kolektif hingga 500 juta dolar Singapura (setara 362,44 juta dolar AS) dari institusi dan angel investor di Asia Tenggara dan kawasan Teluk. Pencapaian tersebut pun dinilai semakin mengukuhkan kepercayaan diri investor global kepada ruang teknologi keuangan syariah.
Dana yang terkumpul akan digunakan EthisCrowd untuk membiayai rencana ekspansinya di Asia Pasifik, mendukung tata kelola perusahaan, proses seleksi proyek dan meningkatkan infrastruktur teknologi. “Strategi ekspansi kami adalah untuk berada di wilayah yang pertumbuhannya kuat dan diminati oleh investor kami,” kata Pendiri Ethis dan Chairman Islamic Fintech Alliance Umar Munshi, dilansir dari Islamic Finance News, Selasa (24/5).
Ethis diluncurkan sejak 2014 dengan dana hanya sebesar 200 dolar Singapura. Kini Ethis telah memiliki basis hampir 10 ribu anggota dan memobilisasi dana hingga 1 juta dolar Singapura (setara 724,87 juta dolar AS) untuk investasi di proyek perumahan bersubsidi di Indonesia. Kendati mayoritas investasi disalurkan dari Singapura, semakin banyak arus dana masuk dari investor Timur Tengah yang ingin berinvestasi di sektor real estate Indonesia.
Berdasar Masssolution, crowdfunding telah menjadi fenomena global dengan penghimpunan dana mencapai 16,2 miliar dolar AS pada 2014. Diperkirakan nilainua akan meningkat dua kali lipat menjadi 34,4 miliar dolar AS pada 2015. Selain para pengusaha yang menghimpun modal untuk proyek komersial, crowdfunding juga digunakan lembaga nirlaba dan non pemerintah sebagai platform alternatif untuk membiayai proyek yang berdampak sosial.
Sebagai contoh, United National Development Program berhasil meraup dana hingga lebih dari Rp 350 juta minggu ini, untuk membiayai proyek air di Indonesia untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan. Pemerintah negara mayoritas Muslim dan pengusaha Muslim juga mulai memakai alternatif crowdfunding, meski jumlahnya masih sedikit.
Dalam beberapa tahun terakhir, industri keuangan syariah kehadiran platform crowdfunding syariah dari berbagai belahan dunia, seperti Blossom, Launch Good, Narwi dan Skola Fund. “Crowdfunding syariah merupakan sebuah aset keuangan syariah karena berpotensi mengisi kesenjangan di industri,” ujar Managing Partner dan Head of Islamic Banking Azmi & Associates Ahmad Lutfi.
source: mysharing.co

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENDEKATAN DALAM MENGEMBANGKAN AKUNTANSI SYARIAH

PENDEKATAN DALAM MENGEMBANGKAN AKUNTANSI SYARIAH Pendekatan Induktif Berbasis Akuntansi Kontemporer Pendekatan   ini   biasa   disingkat   dengan   pendekatan      induktif,      yang dipelopori   oleh   AAOIFI   (Accounting   and   Auditing   Organization   for   Islamic Financial Institution). Pendekatan ini menggunakan tujuan akuntansi keuangan Barat yang sesuai dengan organisasi bisnis Islam dan mengeluarkan bagian yang bertentangan dengan ketentuan syariah. Argumen yang mendukung pendekatan ini menyatakan bahwa pendekatan ini dapat diterapkan dan relevan dengan intitusi yang   memerlukannya.   Selain   itu,   pendekatan   ini   sesuai   dengan   prinsip   ibaha (boleh)   yang   menyatakan   bahwa   segala   sesuatu   yang   terkait   dalam   bidang muamalah boleh dilakukan sepanjang tidak ada larangan yang menyatakannya. Adapun argumen yang menentang pendekatan ini menyatakan bahwa ini tidak bisa diterapkan pada masyarakat   yang kehidupannya wajib berlandaskan pada wahyu

HUBUNGAN PERADABAN ISLAM DENGAN BUKU PACIOLI

HUBUNGAN PERADABAN ISLAM DENGAN BUKU PACIOLI Sejak abad VIII, Bangsa Arab berlayar sepanjang pantai Arabi dan India, singgah di Italia dan menjual barang dagangan yang mewah yang tidak diproduksi oleh Eropa. Buku Pacioli di dasarkan pada tulisan Leonard of Piza, orang Eropa pertama yang menerjemahkan buku Algebra (pada saat itu ditulis dalam bahasa Arab), yang berisikan dasar-dasar mengenai bookkeeping. Bookkeeping sebenarnya telah dipraktekkan pertama kali oleh para pedagang dan berasal dari Mesir.   Pada   akhir   abad   XV,   Eropa   mengalami   standstill   dan   tidak   dapat ditemukan adanya kemajuan yang berarti dalam metode akuntansi.              Istilah    Zornal    (sekarang   journal)    telah    lebih    dahulu    digunakan    oleh kekhalifahan Islam dengan Istilah Jaridah untuk buku catatan keuangan. Double entry   yang   ditulis   oleh   Pacioli,   telah   lama   dipraktekkan   dalam   pemerintahan Islam. Dari runtutan penjelasan di atas, jelaslah bahwa akuntansi d

Riba dalam Perspektif non-Muslim

                 Meskipun istilah riba disebut di dalam Al-Qur’an, namun istilah tersebut tidak terdapat penjelasan secara detail dalam praktik Rasulullah SAW. Hal ini didasarkan atas dua alasan. Pertama, bahwa ayat yang berkaitan dengan riba diturunkan pada akhir kehidupan Rasulullah SAW sehingga tidak banyak contoh kasus orang-orang yang bertanya kepada Rasulullah SAW tentang istilah tersebut. Kedua, riba merupakan istilah yang telah mapan dan terkenal pada saat pewahyuannya dan karena itu Rasulullah tidak merasa adanya kebutuhan akan penjelasan atau elaborasi lebih lanjut. Secara literal, riba merupakan istilah dalam bahasa Arab yang berarti kelebihan, tambahan. Kata kerja yang berkaitan dengan kata ini berarti; meningkatkan, melipatgandakan, melebihkan, mengambil lebih dari yang seharusnya, atau melakukan praktik peminjaman uang dengan tingkat bunga tinggi. Menurut Lane, istilah riba bermakna:             “meningkatkan, memperbesar, menambah, tambahan terlarang, menghasil