PERBANDINGAN EKONOMI ISLAM DAN
EKONOMI KONVENSIONAL
Sistem
ekonomi adalah cara suatu negara mengatur kehidupan ekonominya dalam rangka
mencapai kemakmuran. Pelaksanaan sistem ekonomi suatu negara tercermin dalam
keseluruhan lembaga-lembaga ekonomi yang digunakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Sistem perekonomian negara dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain ideologi/ falsafah hidup bangsa, sifat dan jati diri bangsa, serta
struktur ekonomi. Dalam hal ini kita akan membahas mengenai klasifikasi sistem
perekonomian yang ada di dunia.
Sistem Perekonomian Pasar
(Kapitalisme atau Sosialis)
Sistem ekonomi
kapitalis merupakan sebuah
sistem organisasi ekonomi yang dicirikan oleh hak milik pribadi
atas alat-alat produksi, distribusi dan pemanfaatannya untuk mencapai laba
dalam kondisi yang sangat kompetitif (Milton
H. Spencer;1990). Kapitalisme ini hasil
dari pemikiran Adam
Smith. Adam Smith adalah tokoh mazhab klasik dimana para ahli ekonomi
dunia menilai bahwa pemikiran mazhab klasik merupakan dasar sistem ekonomi
kapitalis. Doktrin yang diajarkan melalui bukunya “The Welth of Nation”
menerangkan pilar – pilar dari kapitalisme dalam konsep “Laissez Faire” dan
prinsip ― ―The Invisible Hand” inilah yang menjadi pijakan kerangka dasar teori
sistem ekonomi kapitalis, yaitu tentang nilai barang dan jasa, struktur harga,
yakni harga dalam area produksi, harga dalam menentukan konsumsi dan harga
dalam metode menentukan produksi. Tokoh-tokoh mazhab klasik mengemukakan bahwa
segala kegiatan ekonomi yang dilaksanakan secara bebas dinilai akan lebih
banyak manfaatnya bagi kalangan
masyarakat sebagai keseluruhan
dari pada jika segalanya diatur pemerintah, atau dengan
kata lain melalui ikut campur tangan pemerintah.
Kaum
klasik berpendapat seperti itu, karena mereka menganggap bahwa keseimbangan ekonomi
akan tercipta dengan
sendirinya. Mekanisme pasarlah yang akan mengaturnya, kekuatan
permintaan penawaranlah yang akan mewujudkannya. Dasar pemikiran kaum klasik
tersebut adalah :
1. Hukum ‗SAY‘,
yang mengatakan bahwa
setiap komoditi yang diproduksi, tentulah ada yang membutuhkannya. Dengan hukum ini para
produsen tidak perlu khawatir bahwa dagangannya akan sisa, karena berapapun
yang ia produksi tentu akan digunakan oleh masyarakat.
2. Harga
setiap komoditi itu bersifat fleksibel. Dengan demikian keseimbangan akan
selalu terjadi. Kalaupun terjadi ketidakseimbangan pasar itu hanya bersifat
sementara, karena untuk selanjutnya keadaan tersebut akan kembali dalam kondisi
seimbang. Sebagai contoh produksi melimpah, menyebabkan harga komoditi yang
bersangkutan menjadi murah. Karena harga sekarang menjadi murah,
masyarakat berbondong – bondong untuk
membelinya sehingga komoditi tersebut berkurang drastis, dan karena komoditi
yang ada sekarang menjadi sedikit maka harga akan naik kembali. Karena harga
membaik produsen akan meningkatkan produksinya dengan harapan akan mendapatakan
keuntungan yang lebih besar. Karena produksi meningkat jumlah komoditi di pasar
menjadi banyak sehingga perlahan – lahan harga bergerak turun, begitulah keadaan
akan berlangsung. Dengan demikian pemerintah tidak perlu ikut campur tangan
dalam proses tersebut.
Menurut
kaum klasik tugas pemerintah yaitu mengelola kegiatan yang tidak efisien jika
ditangani oleh pihak swasta, kemudian juga membantu memperlancar dan
menciptakan kondisi yang mendukung kegiatan ekonomi yang sedang
berlangsung. Sebagai contoh
membangun prasarana jalan
agar transporatsi menjadi lancar
dan sejenisnya.
Pengertian Ekonomi Kapitalisme
Para
Ilmuan sepakat bahwa Kapitalisme merupakan Revolusi yang bersifat Fundamental dalam pembentukan
masyarakat modern. Dewasa ini kapitalisme bukan
saja dianggap sebagai
sebuah proses ekonomi,
kapitalisme dianggap sebagai
suatu peradaban yang berakar pada sebuah idiologi dan kemudian mencerminkan
suatu gaya hidup. Sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem yang memberikan
kebebasan yang cukup besar bagi pelaku ekonomi untuk melakukan kegiatan yang
terbaik bagi kepentingan individual atas sumber daya ekonomi atau
faktor-faktor produksi. Pada
sistem ekonomi ini
terdapat keleluasaan bagi perorangan untuk memiliki sumber daya. Prinsip
“keadilan” yang dianut oleh sistem ekonomi kapitalis adalah setiap orang
menerima imbalan berdasarkan prestasi kerjanya. Dalam hal ini campur tangan
pemerintah sangat minim, sebab pemerintah berkedudukan sebagai pengamat dan
pelindung dalam perekonomian (Subandi; 2005).
Pilar
– Pilar Sistem Perekonomian Kapitalisme
Sistem
ekonomi kapitalis merupakan suatu sistem yang menyandarkan diri sepenuhnya pada
:
1. Hak
milik Swasta (Private Property) Lembaga ini merupakan elemen pokok dari
kapitalisme, Ia menjamin bahwa setiap orang mempunyai hak untuk mencapai barang ekonomi dan sumber daya melalui cara
yang legal, mengadakan perjanjian sehubungan dengan penggunannya dan apabila
perlu menjualnya, kekayaan
merupakan hak alamiah
terlepas dari kekuasaan
negara. Sistem ini memungkinkan
laju pertukaran yang
tinggi, karena orang perlu
memiliki hak pemilikan atas barang-barang sebelum hak tersebut dapat dialihkan
kepada pihak lain. Konsekuensi-konsekuensi sosial dan ekonomi fungsifungsi
tersebut sangat mempengaruhi perkembangan kapitalisme.
2. Dibina
oleh tangan yang tak terlihat (The Invisibel Hand) Setiap individu
dalam sebuah masyarakat
kapitalistik dimotivasi oleh
kekuatan-kekuatan ekonomi sehingga ia akan bertindak sedemikian rupa untuk
mencapai kepuasan terbesar dengan pengorbanan atau biaya yang sekecil-kecilnya.
3. Individualisme
ekonomi Laissez- Faire Pernyataan
ini menjadi kata
kunci kapitalisme. Dalam
arti bahwa tiadanya intervensi
pemerintah akan menyebabkan timbulnya individualism ekonomi dan kebebasan
ekonomi. Intervensi pemerintah dibatasi pada aktivitas-aktivitas tertentu.
4. Persaingan
dan pasar-pasar bebas (free market competition). Prinsip bekerjanya
mekanisme pasar menyebabkan
terjadinya persaingan. Persaingan terjadi antara penjual barang-barang
yang serupa untuk menarik pembeli; antara pembeli untuk mencapai barang-barang
yang mereka inginkan; antara pekerja untuk memperoleh pekerjaan, antara pihak
majikan untuk memperoleh pekerja, antara pembeli dan penjual sumber-sumber daya
untuk mencapai syarat yang sebaik- baiknya.
Karakteristik
Sistem Perekonomian Pasar (Liberal atau Kapitalisme)
1. Faktor
– faktor produksi (tanah, modal, tenaga kerja, kewirausahaan) dimiliki dan
dikuasai oleh pihak swasta.
2. Pengambilan keputusan
ekonomi bersifat desentralisasi, diserahkan kepada pemilik faktor produksi dan
akan dikoordinir oleh mekanisme pasar yang berlaku.
3. Kedaulatan
konsumen dan kebebasan dalam konsumsi.
4. Menerapkan
sistem persaingan bebas.
5. Peranan
modal sangat penting
6. Peranan
pemerintah dibatasi.
7. Motif
mencari laba terpusat pada kepentingan individu.
Kelebihan
Sistem Perekonomian Pasar ( Liberal atau Kapitalis)
1. Setiap
individu bebas menentukan perekonomiannya sendiri
2. Setiap
individu bebas memiliki alat produksi sendiri
3. Kegiatan
ekonomi lebih cepat maju karena adanya persaingan
4. Produksi
didasarkan kebutuhan masyarakat
5. Kualitas
barang lebih terjamin
6. Kualitas
pelayanan terjamin
Kekurangan
Sistem Perekonomian Pasar (Liberal atau Kapitalisme)
1. Menimbulkan
monopoli
2. Terjadi
kesenjangan
3. Rentan
terhadap krisis ekonomi
4. Adanya
eksploitasi
5. Tindakan
yang kurang sehat dalam persaingan
Sistem Perekonomian Terpusat (
Sosialis atau Komando )
Pencetus
ide mengenai sistem ekonomi sosialis adalah
Karl Max, yang diilhami dengan
penderitaan kaum buruh yang terjadi saat itu, sebagai ulah para kaum kapitalis.
Dalam sistem ini praktis kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur dibawah kendali
negara. Sistem ini dapat kita lihat pada negara yang menganut paham komunisme,
seperti Uni Soviet.
Ciri
– ciri Sistem Perekonomian Komando
1. Hak
milik individu tidak diakui.
2. Seluruh
sumber daya dikuasai dan dimiliki oleh negara.
3. Jalannya kegiatan
perekonomian sepenuhnya
tanggung Jawab Pemerintah
4. Kegiatan
ekonomi direncanakan dan diatur pemerintah
5. Produksi
dilakukan untuk kebutuhan masyarakat
6. Kebijakan
perekonomian disusun dan dilaksanakan pemerintah
Kelebihan
Sistem Perekonomian Komando
1. Pemerintah
sepenuhnya bertanggung jawab terhadap perekonomian
2. Pemerintah
bebas menentukan produksi sesuai kebutuhan masyarakat
3. Pemerintah
mengatur distribusi
4. Mudah
dalam pengelolaan, pengendalian dan pengawasan
5. Pelaksanaan
pembangunan lebih cepat
6. Kebutuhan
masyarakat dapat terpenuhi secara merata
Kekurangan Sistem Perekonomian komando
1. Hak
milik individu tidak diakui
2. Individu
tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha
3. Potensi
dan kreativitas masyarakat tidak berkembang
4. Jalur
birokrasi panjang
Sistem Perekonomian Campuran
Sistem
ekonomi campuran merupakan penggabungan atau kombinasi logis dari
ketidaksempurnaan antara kedua sistem, sistem ekonomi liberal dan sosialis.
Selain resesi dunia tahun 1930-an telah menjadi bukti ketidaksanggupan sistem
liberalis, langkah Gobachev dan bubarnya kelompok negara – negara komunis
menjadi bukti pula kerapuhan sistem etatisme.
Sistem
ini mengkombinasikan kebaikan dari kedua sistem tersebut, diantaranya
menyarankan perlunya campur tangan pemerintah secara aktif dalam kebebasan pihak
swasta dalam melaksanakan kegiatan ekonominya. Sistem ini banyak diterapkan di
negara-negara yang sedang berkembang.
Ciri-Ciri
Sistem Perekonomian Campuran:
1. Kegiatan
ekonomi dilakukan oleh pemerintah dan swasta
2. Transaksi
ekonomi terjadi melalui mekanisme pasar tetapi masih ada campur tangan
pemerintah 3. Ada persaingan, tetapi masih ada kontrol pemerintah
Kelebihan
Sistem Perekonomian Campuran:
1. Kestabilan
ekonomi terjamin
2. Pemerintah
dapat memfokuskan perhatian untuk memajukan sektor usaha menengah dan kecil
3. Adanya
kebebasan berusaha dapat mendorong kreativitas individu
4. Hak
milik individu atas sumber produksi diakui walaupun ada pembatasan
5. Lebih
mementingkan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi
Kelemahan Sistem Perekonomian Campuran:
1. Sulit
menentukan batas antara kegiatan ekonomi yang seharusnya dilakukan pemerintah
dan swasta
2. Sulit
menentukan batas antara sumber produksi yang dapat dikuasai oleh pemerintah dan
swasta
Sistem Perekonomian Pancasila
Sesuai
dengan ideologi yang kita miliki maka bangsa Indonesia memiliki sistem ekonomi
Pancasila yakni sebuah sistem yang dibangun berdasarkan semangat keIndonesiaan.
Yang tidak kapitalis, tidak pula sosialis. Sistem ekonomi Pancasila merupakan penjabaran dari
semangat pancasila dalam perekonomian dan kesejahteraan yang bertujuan untuk
mengoreksi sistem ekonomi Indonesia berwatak kolonial.
Kritik Islam Terhadap Sistem Ekonomi
Kapitalis
Kapitalisme
Menurut Pandangan Islam
Kapitalisme
adalah sistem ekonomi yang berasakan kepentingan pribadi, dimana nilai produksi
dan konsumsi semata-mata untuk menggaet profit. Sistem kapitalisme sama sekali
tidak mengindahkan kesejahteraan sosial, kepentingan bersama, kepemilikan
bersama ataupun yang
semacamnya. Asas kapitalisme adalah kepuasan sepihak, alias
setiap keuntungan adalah milik pribadi.
Dalam
kapitalisme, meskipun keuntungan yang didapat sangatlah besar, kemudian
tercipta kompetisi sehat antar pasar tanpa risau terhadap campur tangan
pemerintah, dan setiap pemilik modal bebas menentukan pekerjaan atau usaha apa
yang akan mereka jalankan, tetap saja menciptakan beberapa nilai negative dan
juga anomali. Kasus yang terjadi seperti perbedaan kelas ekonomi yang semakin
nyata lantaran keuntungan sepihak yang hanya diperoleh kaum minoritas atau
elitis saja, tanpa mengindahkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya.
Ada
beberapa ciri sistem kapitalisme yang meliputi:
1. Sebagian
besar sarana produksi dan distribusi dimiliki oleh individu.
2. Barang
dan jasa diperdagangkan bebas yang bersifat kompetitif.
3. Pemilik
modal bebas untuk menggunakan cara apa saja untuk meningkatkan keuntungan
maksimal, dengan mendayagunakan sumber produksi dan pekerjanya. Sehingga modal
kapitalis seringkali diinvestasikan ke dalam berbagai usaha untuk menghasilkan
laba.
4. Aktivitas
ekonomi secara bebas hanya ditentukan oleh penjualan dan pembelian.
5. Pengawasan
atau campur tangan pemerintah diupayakan seminimal mungkin. Tetapi jika
dianggap riskan, negara sewaktu-waktu dapat mengeluarkan kebijakan yang
melindungi lancarnya pelaksanaan sistem kapitalisme.
6. Riset
menduduki posisi yang penting dan menentukan dalam mendorong persaingan.
7. Tujuan
kapitalisme yang hanya berasas pada biaya produksi yang murah dan keuntungan
yang tinggi realitanya berkebalikan dengan Islam, yang menganjurkan agar
seorang muslim tidak sekedar menimbun uang dan menghimbau agar menyedekahkannya
untuk kemaslahatan sosial, kapitalisme justru akan membentuk tatanan masyarakat
yang egois, materialis dan konsumeris.
Sistem
ekonomi kapitalis yang melahirkan kebebasan kepemilikan, lagi-lagi para pemilik
modal yang akan mendominasi dan memegang peranan. Dengan menihilkan peran agama
dalam kehidupan, hilanglah aspek rohaniah dan moral dalam pengaturan kehidupan.
Sistem Kapitalisme menjerumuskan manusia kedalam jurang kehidupan yang serba
materialistik dan kehilangan nilai-nilai kemanusiaannya. Sistem politik
kapitalisme telah menghasilkan para pemimpin yang meski dipilih oleh rakyat
bahkan secara langsung, bebas dan jurdil dalam kenyataannya lebih sering
mengkhianati rakyat, melalaikan pemeliharaan kepentingan masyarakat, dan
menjual pelayanan kepada masyarakat dengan harga mencekik.
Dalam
pandangan islam, hal ini mengajarkan tentang pengakuan terhadap kepemilikan individu, tetapi Islam menentukan bagaimana cara memilikinya.
Islam mengizinkan mengelola harta yang menjadi hak miliknya, namun Islam telah
menentukan bagaimana cara mengelolanya. Dalam konteks ini, Islam mewajibkan
kepada manusia, dimana di dalam harta orang-orang kaya terdapat hak fakir
miskin.
Sumber : Buku Wajib Fungsionaris KSEI FE Unnes 2016
Komentar