10-04-2014, 10:10:23
(MES) - Setengah dari kemiskinan global saat ini tengah menyerang dunia muslim. Sedangkan, total populasi muslim di seluruh dunia saat ini adalah sebesar 24%. Jika peningkatan kemiskinan yang berbahaya ini tidak segera dikontrol maka akan sangat mengkhawatirkan.
Keprihatinan ini disampaikan oleh Muhammad Zubair Mughal, CEO AlHuda Centre of Islamic Banking and Economics (AlHuda CIBE) saat menyampaikan sambutannya dalam acara Symposium yang digelar di Tunisia 11 Maret lalu. Symposium keuangan mikro syariah ini diselenggarakan oleh Tunis Association of Islamic Economic bekerjasama dengan IDB dan German Donor Agency (GIZ).
Beliau menyebutkaan beberapa penyebab meningkatnya tingkat kemiskinan di dunia muslim saat ini. Antara lain adalah kurangnya pendidikan, pengangguran, ketidakstabilan politik dan sebagainya. Di sisi lain, halangan utama adalah tidak tersedianya produk keuangan yang sejalan dengan nilai islam.
Lembaga keuangan mikro saat ini belum dimanfaatkan oleh masyarakat muslim karena masih mengandung unsur riba. Padahal, kemiskinan yang saat ini melanda dunia muslim dapat dihapuskan dengan adanya inklusi keuangan melalui lembaga keuangan mikro syariah.
Zubair Mughal mengatakan berdasarkan informasi statistik yang didapat dari lembaga pembangunan multilateral, 300 juta orang yang terjun ke dalam bisnis level mikro telah berhasil naik kelas ke level usaha kecil dan menengah pada tahun lalu. Diantara Negara-negara yang berhasil keluar dari garis kemiskinan tersebut adalah China, India, Brazil dan Chili. Tidak ditemukan dalam daftar tersebut Negara-negara dengan penduduk mayoritas muslim.
Lebih lanjut lagi Mughal berpendapat, industri keuangan mikro syariah tidak mendapatkan tempat yang layak dalam strategi pengentasan kemiskinan yang dicanangkan dalam program-program lembaga internasional seperti Bank Dunia, UNDP, IFC, USAID, dan sebagainya. Keuangan syariah hanya memiliki share 1% dibandingkan dengan pembiayaan mikro konvensional yang artinya hanya 1 Miliar USD.
“Memang betul bahwa tidak ada agama kemiskinan, akan tetapi agama/kepercayaan memainkan peranan besar dalam pengentasan kemiskinan. Ini adalah alasannya, keuangan mikro syariah seharusnya diberikan tempat yang layak dalam program pengentasan kemiskinan sehingga baik muslim maupun non muslim dapat merasakan manfaatnya,” jelasnya.
“Memang betul bahwa tidak ada agama kemiskinan, akan tetapi agama/kepercayaan memainkan peranan besar dalam pengentasan kemiskinan. Ini adalah alasannya, keuangan mikro syariah seharusnya diberikan tempat yang layak dalam program pengentasan kemiskinan sehingga baik muslim maupun non muslim dapat merasakan manfaatnya,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa beberapa Negara non muslim data ini telah menerapkan sistem keuangan mikro syariah untuk pengentasan kemiskinan dan itu berhasil. [Puri Hukmi]
Komentar