Assalamu’alaykum Esya Fighter :)
Sebelas Mei kemarin KSEI FE Unnes 2015 menerbitkan buletin perdana looh. Buletin
merupakan salah satu media yang kami gunakan untuk berdakwah mengenai ekonomi
syariah di lingkungan kampus. Buletin ini merupakan program kerja PR Biro yang
dilaksanakan lima kali dalam kepengurusan. Walaupun buletin ini program kerja
PR Biro tetapi tidak semua buletin akan dibuat oleh PR Biro. Setiap departemen
diwajibkan memberikan naskah atau isi buletin sesuai jadwal yang ditentukan
yang kemudian akan diedit dan diterbitkan oleh PR Biro.
Judul buletin KSEI FE Unnes 2015 yaitu SHARE BULETIN, yang merupakan
kependekan dari Sharia Economic Buletin. Nah, untuk buletin perdana ini dibuat
oleh PR Biro. Seperti apa sih, buletin perdana KSEI FE Unnes 2015? Yuk, disimak
;)
Ini adalah tampilan buletin halaman 1 dan 4.
Isi dari halaman pertama yaitu mengenai perbedaan
antara Bank Konvensional dan Bank Syariah. Berikut adalah isinya:
Salah satu perangkat dalam ekonomi
syariah adalah adanya perangkat bank syariah. Nah sebenarnya apa sih Bank
syariah itu? Bagaimana cara kerja Bank Syariah itu? Apa bedanya Bank Syariah
dengan Bank lain yang umum banyak berkembang di masyarakat (bank konvensional)?
Nah disini akan dibahas mengenai perbedaan bank syariah dengan bank
konvensional.
Bank
Syariah
Islam memandang
harta yang dimiliki oleh manusia adalah titipan/amanah Allah SWT sehingga cara
memperoleh, mengelola, dan memanfaatkannya harus sesuai ajaran Islam Bank syariah mendorong nasabah untuk
mengupayakan pengelolaan harta nasabah (simpanan) sesuai ajaran Islam. Bank
syariah menempatkan karakter/sikap baik nasabah maupun pengelolaan pada posisi
yang sangat penting dan menempatkan sikap akhlakul karimah sebagai sikap dasar
hubungan antara nasabah dan bank. Adanya kesamaan ikatan emosional yang kuat
didasarkan prinsip keadilan, prinsip kesederajatan dan prinsip ketentraman
antara Pemegang Saham, Pengelola Bank dan Nasabah atas jalannya usaha bank
syariah
Prinsip bagi hasil:
Penentuan
besarnya resiko bagi hasil dibuat pada
waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung dan rugi. Besarnya nisbah
bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh. Jumlah pembagian
bagi hasil meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan. Tidak ada
yang meragukan keuntungan bagi hasil. Bagi hasil tergantung kepada keuntungan
proyek yang dijalankan. Jika proyek itu tidak mendapatkan keuntungan maka
kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak
Bank
Konvensional
Pada bank
konvensional, kepentingan pemilik dana (deposan) adalah memperoleh imbalan
berupa bunga simpanan yang tinggi, sedang kepentingan pemegang saham adalah
diantaranya memperoleh spread yang optimal antara suku bunga simpanan dan suku
bunga pinjaman (mengoptimalkan interest difference). Dilain pihak kepentingan
pemakai dana (debitor) adalah memperoleh tingkat bunga yang rendah (biaya
murah). Dengan demikian terhadap ketiga kepentingan dari tiga pihak tersebut
terjadi antagonisme yang sulit diharmoniskan. Dalam hal ini bank konvensional
berfungsi sebagai lembaga perantara saja. Tidak adanya ikatan emosional yang
kuat antara Pemegang Saham, Pengelola Bank dan Nasabah karena masing-masing
pihak mempunyai keinginan yang bertolak belakang ikatan emosional yang kuat
antara Pemegang Saham, Pengelola Bank dan Nasabah karena masing-masing pihak
mempunyai keinginan yang bertolak belakang
Sistem bunga:
Penentuan suku
bunga dibuat pada waktu akad dengan pedoman harus selalu untung untuk pihak
Bank. Besarnya prosentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang
dipinjamkan. Jumlah pembayaran bunga tidak mengikat meskipun jumlah keuntungan
berlipat ganda saat keadaan ekonomi sedang baik. Eksistensi bunga diragukan
kehalalannya oleh semua agama termasuk agama Islam. Pembayaran bunga tetap
seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan proyek yang dijalankan oleh pihak
nasabah untung atau rugi.
Di bawah ini, tampilan
halaman 2 dan 3 ...
Halaman dua berisi tentang sebuah artikel, berikut isinya :
Ini Nih Pekerjaan yang Paling Baik untuk Anda... :)
Setiap insan diwajibkan
untuk berusaha atau berikhtiar. Hal ini dilakukan demi memenuhi kebutuhannya
selama hidup di dunia. Dalam bekerja, maka seseorang harus berpikir bahwa hidup
di dunia ini masih panjang, sehingga ia harus bekerja keras dalam memenuhi
kebutuhannya. Tentu, seorang Muslim harus mencari pekerjaan yang paling baik
baginya. Apa itu?
Dari Rifah bin
Rafi’ RA bahwa Nabi SAW pernah ditanya, “Mata pencaharian apakah yang paling
baik?” Beliau bersabda, “Hasil pekerjaan seseorang dari tangannya sendiri dan
setiap jual beli yang bersih (mabrur),” (Musnad Ahmad ibn Hanbal hadis no.
16628).
Dalam hadis
tersebut dikatakan bahwa perkejaan yang paling baik ialah dengan tangannya
sendiri. Maksudnya segala sesuatu yang kita lakukan, yang menggunakan anggota
tubuh kita sendiri
itulah yang
paling baik. Misalnya, sebagai sopir angkutan umum, karyawan, pembantu rumah
tangga, pedagang dan lain-lain.
Nah, jika Anda
seorang pedagang, yang melakukan proses jual beli, maka lakukan proses tersebut
dengan jalan yang bersih (mabrur). Jalan yang bersih itu berarti terhindar dari
riba. Dan dari kecurangan-kecurangan semisal memberatkan timbangan dan hal
lainnya. Anda juga harus mengikuti kaidah-kaidah sebagai seorang pedagang, agar
tidak merugikan diri Anda sendiri dan orang lain. Terutama dalam akad jual
beli, yang berarti harus memiliki kesepakatan antar kedua belah pihak. Bekerja
dengan hasil tangannya sendiri itu, tidak termasuk pada seorang yang
meminta-minta. Walau pun meminta-minta dilakukan dengan tangannya sendiri, tapi
pekerjaan itu bukanlah pekerjaan yang mulia. Sekali pun niat yang ia miliki
merupakan niat yang mulia, yakni untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan orang
lain yang menjadi tanggungannya.
Hadis riwayat Ibnu Umar RA, ia
mengabarkan bahwa Rasulullah SAW bersabda ketika berada di atas mimbar, di
antaranya beliau menyebut tentang shadaqah, menjaga kesucian diri dan
meminta-minta, “Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah.
Tangan yang di atas adalah yang memberi (mengeluarkan infak) sedangkan tangan
yang di bawah adalah yang meminta,” (Shahih al-Bukhari hadis no. 1339).
Sumber
: www.islampos.com
Halaman
tiga menceritakan sekaligus mengenalkan KSEI FE Unnes kepada civitas akademika
kampus FE.
About KSEI UNNES
“Dakwah Ekonomi syariah
harus mampu digemakan dan dikembangkan di kampus ..”
Semangat itulah yang melatarbelakangi lahirnya
semangat pembentukan KSEI (kelompok Studi Ekonomi Islam) tahun 2002 di Jurusan
Ekonomi FIS Universitas Negeri Semarang (Unnes) sangat wajar ketika pemikiran
itu bergulir karena dari kampuslah akan lahir generasi-generasi yang kompeten
secara keilmuan, yang sangat di butuhkan bagi perkambangan Esya Kedepanya. Lahir dari rahim EKSIS (ekonomi Studi Islam) yang
kemudian menjadi BSO (Badan Semi Otonom) HIMA EKONOMI di tahun 2002, KSEI kini
mengalami perkembangan yang cukup signifikan secara nama dan pengaruhnya bagi mahasiswa
UNNES, tentunya sokongan dari semua pihak mewarnai cepatnya
perkembangan KSEI di Unnes ini yaitu dari internal maupaun eksternal, secara
internal KSEI menjadi besar karena ciri dan wilayah kerja yang khas, yaitu
ekonomi islam, selain itu juga karena niat ikhlas yang mendasari semangat
perjuangan para pengusung di masa-masa awal. sementara dari eksternal adalah dorongan
itu lahir dari berbagai lini, birokrat, praktisi dan Fossei (Forum Studi
Ekonomi Islam) Indonesia.”
Ini dia isi halaman empat:
Yang pertama ada sambutan dari
Presiden KSEI FE Unnes dan ada komik yang dibuat oleh salah satu staff PR Biro,
Minarti.
Presiden
KSEI Menyapa
Assalamualaykum
wr wb
Alhamdulillah. puji syukur kehadirat
Allah SWT marilah senantiasa selalu kita lantunkan karena atas kesempatan
menikmati manisnya iman islam serta segarnya hirup nafas yang masih selalu DIA
berikan sehingga kita semua masih bisa menikmati hiruk pikuk kehidupan.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada uswah khasanah kita.
Nabiullah Muhammad SAW. semoga kelak kita mendapatkan syafaat dari beliau
Dalam kesempatan ini tak banyak yang
bisa sampaikan melainkan rasa bangga dan beryukur atas terbitnya buletin KSEI
FE UNNES yang partama pada tahun 2015 ini. Semoga informasi yang terkandung di
dalamnya bisa bermanfaat bagi para pembaca. Dan juga sudah menjadi harapan kita
semua bahwa buletin ini bukan sekedar bahan bacaan saja melainkan media dakwah
ekonomi syariah di lingkungan kampus. Pesan saya yang terakhir, ekonomi syariah
adalah pola kehidupan ber ekonomi manusia yang berlandaskan al quran dan
hadits, serta lingkupnya pun bukan hanya sebatas pada umat islam melainkan
seluruh umat manusia. Karena kita tahu bahwa islam sendiri merupakan rahmatan
lil alamin. Jadi, mari syariahkan diri, syariahkan keluarga, syariahkan
Indonesia.
Demikian yang dapat saya sampaikan.
Untuk semua pihak yang berperan dalam buletin ini, saya ucapkan terima kasih.
Afwaminkum.
Wasaalamualaykum
Wr Wb
KSEI
UNNES 2015.. SIAP !!!
EKONOM
RABBANI.. BISA !!!
Agustiya Nur Pratama
Komik ini
menceritakan seseorang yang bimbang menentukan pilihan dimana ia akan menabung.
Berdasarkan beberapa pertimbangan, ia akhirnya memilih Bank Syariah untuk
tempat ia menabung.
Di
akhir halaman buletin, ada sebuah kolom untuk hadits/kata mutiara/kata
motivasi.
“Barang siapa menempuh
jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.”
(HR. Muslim)
Penerbit: KSEI Departemen PR; Pembina: Hasan Mukhibad, SE.,M.Si.
; Penanggung
Jawab: Azaria Revanda; Staff:
Resti Devi Oktaviani, Anshar Jilyani, Minarti,Nora Kania, Alfinatun Nazula; Layouter: Ahmad Syaiful, Lili Sugiarti;
Editor: Try Chasanah, Siti
Solikhatun
Bagaimana pendapat Esya Fighter mengenai buletin perdana KSEI
FE Unnes 2015? Mohon kritik dan saran kawan-kawan esya fighter ya untuk
perbaikan buletin KSEI FE Unnes 2015 edisi selanjutnya.
Syukron, Semoga bermanfaat :)
KSEI FE Unnes 2015, SIAP !!!
Komentar